Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyatakan,
kondisi Surabaya dalam dua hari ke depan berpotensi hujan lebat. Hal
itu terjadi karena adanya tekanan rendah (low pressure) permukaan
bumi. Kondisi tersebut berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
Tekanan
rendah itu terjadi di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya
Bengkulu. Di tengah periode, tekanan rendah tersebut juga terjadi di
Samudra Hindia sebelah selatan Bali. Kondisi itu mengakibatkan hujan
lebat disertai petir di sekitar wilayah Indonesia, termasuk Jawa
Timur.
Berdasar
pantauan radar, tekanan rendah kemarin mencapai 1.001 milibar
(normalnya di atas 1.000 milibar). Bahkan, hari ini diperkirakan
turun di kisaran 998 milibar. Hal itu terus berlangsung dalam dua
hari ke depan. Parahnya, jika penurunan mencapai angka di bawah 900
milibar, terjadilah badai tropis.
Prakirawan
BMKG Juanda Rofiq Isa Mansur menjelaskan, badai tropis atau disebut
typhoon cyclone merupakan pusaran angin kencang. Diameternya mencapai
200 kilometer per jam. Penyebabnya, tekanan udara di permukaan bumi
menurun. Tekanan udara tersebut turun karena adanya panas yang sangat
tinggi sehingga ada ruang di wilayah lain yang tekanan udaranya
rendah. ""Akibatnya, tekanan di permukaan wilayah Indonesia
yang begitu kuat berpindah ke wilayah yang lemah,""
jelasnya kemarin (9/4).
Bersamaan
itu, panas matahari membuat tingkat penguapan sangat tinggi. Uap
tersebut berkumpul di udara dan membentuk gumpalan angin sehingga
berpotensi menimbulkan hujan disertai angin kencang.
Dia
mengimbau masyarakat agar waspada ketika badai tropis melanda wilayah
Surabaya. Semua aspek akan meningkat drastis. Salah satunya,
kecepatan angin yang mencapai di atas 45 kilometer per jam. ""Begitu
juga hujan, potensi lebat disertai angin,"" katanya.
Berdasar
data di radar, intensitas hujan kemarin masih tahap sedang hingga
lebat. Sedangkan kecepatan angin masih normal pada kisaran maksimal
35 kilometer per jam. Begitu juga suhu, antara 26-32 derajat Celsius.
Potensi puting beliung rendah.
Ketika
hari ini tekanan terus menurun, kecepatan angin dan potensi hujan
akan meningkat perlahan. Sebaliknya, suhu di permukaan bumi menurun.
""Masyarakat diimbau untuk lebih waspada,"" ucap
dia.
Dia
juga meminta masyarakat di kawasan Jawa Timur bagian barat laut untuk
berhati-hati. Hujan yang lebat sangat berpotensi mengakibatkan
banjir. Misalnya, Tuban, daerah tapal kuda, termasuk kawasan Madura.
""Kawasan itu harus waspada dan siaga,"" jelas
dia.
Begitu
juga transportasi darat. Terutama sepeda motor yang peka terhadap
guncangan angin. Dalam kondisi kecepatan angin di atas 35 kilometer
per jam, sepeda motor mulai goyang. Apalagi jika kecepatan mencapai
di atas 45 kilometer per jam, tentu itu sangat berbahaya bagi
pengendara.
Pantauan
BMKG Maritim Pelabuhan Tanjung Perak, kondisi laut hingga kemarin
masih normal. Gelombang di sekitar pelabuhan maksimal 0,6 meter.
Kemudian Selat Madura maksimal 1,3 meter dan Laut Jawa mencapai angka
sama. Kecepatan angin berkisar 8-32 kilometer per jam. Suhu udara
berkisar 26-33 derajat Celsius.
No comments:
Post a Comment