Suatu
ketika tanpa sengaja, seorang gadis kecil melihat Ayahnya tengah
mengusap-usap wajahnya sendiri yang nampak mulai keriput dengan
badannya yang mulai sedikit bongkok, disertai dengan suara batuk yang
begitu parau. Gadis kecil itu lalu memberanikan diri untuk bertanya,
Dengan
kening berkerut, ia nampak termenung dalam kebingungannya. Namun
Ayahnya hanya tersenyum sambil membelai rambut anaknya itu, lalu
menepuk-nepuk pundaknya, kemudian berkata,
Demikianlah
bisik sang Ayah, yang justru malah membuatnya semakin bingung.
Karena perasaan ingin tahunya yang cukup besar, gadis kecil itu lalu menghampiri Ibunya dan bertanya,
Karena perasaan ingin tahunya yang cukup besar, gadis kecil itu lalu menghampiri Ibunya dan bertanya,
"Ibu,
kenapa wajah Ayah jadi keriput dan badannya kian hari kian membungkuk
? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa
sakit ?"
"Anakku...
jika seorang lelaki benar-benar bertanggung-jawab terhadap
keluarganya, ya memang akan seperti itu nantinya..."
Hanya
itu jawaban Ibunya. Gadis itupun semakin mengerutkan keningnya. Ia
masih belum mengerti, apa maksud dari jawaban Ibunya tadi.
Hari
pun berganti dan waktu kian berlalu... sekarang gadis kecil itu sudah
besar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap masih bingung juga,
mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yang dulu tampan, sekarang
jadi keriput dan badannya kian membungkuk?
Dalam
mimpinya itu seolah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun
jelas sekali kata-katanya, yang ternyata itu adalah suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban atas kebingungannya selama ini.
"Saat Aku menciptakan seorang lelaki... Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi"
"Saat Aku menciptakan seorang lelaki... Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi"
“Ku
ciptakan untuknya bahu yang kuat dan berotot agar mampu
membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya
harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya"
"Ku
berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang
berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar
keluarganya tidak terlantar, walau terkadang seringkali dia mendapat
cercaan dari anak-anaknya"
"Ku
berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang
menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya
matahari. Demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup
kedinginan karena tersiram air hujan dan dihembus angin malam. Dia
relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya. Dan yang
selalu dia ingat adalah di saat semua anggota keluarga menanti
kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya"
"Ku
berikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan, yang akan membuat
dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa
adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya, keletihan
dan kesakitan kerapkali menyerangnya"
"Ku
berikan perasaan ulet dan gigih untuk berusaha berjuang demi
mencintai dan mengasihi keluarganya, dalam suasana dan situasi apapun
juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya,
melukai hatinya.
Padahal
perasaannya itu pulalah yang telah memberikan perlindungan rasa aman
pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan
perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang
menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan
saling mengasihi sesama saudara"
"Ku
berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan
pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan
saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan
oleh anak-anaknya"
"Ku
berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan
pengetahuan dan menyadarkan, bahwa istri yang baik adalah istri yang
setia terhadap suaminya.
Istri
yang baik adalah istri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama
menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun
seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada istrinya, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan
saling melengkapi serta saling menyayangi"
"Ku
berikan keriput diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu
senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan
cara agar keluarganya dapat hidup dalam keluarga bahagia. Dan Ku
jadikan badannya kian bongkok agar dapat membuktikan, bahwa sebagai
lelaki yang bertanggung-jawab terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap
perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup
keluarganya"
"Ku berikan kepada lelaki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimilikinya, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan juga di akhirat nanti"
Tersentaklah gadis itu dan terbangun dari tidurnya. Segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh, setelah itu dia hampiri peraduan ayahnya. Ia dapati sang Ayah sedang bersujud dan barulah ketika ayahnya berdiri gadis itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
"Ku berikan kepada lelaki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimilikinya, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan juga di akhirat nanti"
Tersentaklah gadis itu dan terbangun dari tidurnya. Segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh, setelah itu dia hampiri peraduan ayahnya. Ia dapati sang Ayah sedang bersujud dan barulah ketika ayahnya berdiri gadis itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
Jika
saat ini Sang Ayah juga Ibu masih bisa menemani menjalani hidup ini,
jangan pernah kalian sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya
merasa tersanjung bahagia. Tapi bila Sang Ayah dan Ibu telah tiada,
jangan putuskan tali silaturahmi yang telah dirintisnya, doakanlah
agar Tuhan selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya, Amin."
Dia
adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat dimata keluarga, bahkan
ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis, dia harus terlihat tegas
bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal
No comments:
Post a Comment