Internet memungkinkan seller dan buyer bertransaksi dengan cara yang menghemat waktu, uang, dan tenaga. Hanya dalam beberapa klik, kegiatan jual-beli terjadi. Di satu sisi, bisnis online memudahkan transaksi sebab seller dan buyer tidak perlu saling bertatap muka. Namun di sisi lain, tidak adanya pertemuan antara pembeli dan penjual ini membuat bisnis online penuh risiko, antara lain risiko penipuan. Kekhawatiran akan penipuan ini cenderung lebih dirasakan oleh buyer.
Tak heran jika sebelum melakukan pembelian, buyer “memborbardir” seller dengan pertanyaan-pertanyaan terkait produk yang hendak dibelinya dari toko online. Sedikitnya ada 15 pertanyaan yang sering diajukan buyer sebelum ia membeli produk di sebuah toko online.
- Ori atau KW, Gan?
Pertanyaan ini banyak ditujukan kepada seller yang menjual produk bermerek dan produk ponsel atau barang elektronik lainnya. Originalitas produk bukanlah sesuatu yang dapat dinilai buyer melalui layar monitor. Ada baiknya seller mencantumkan keterangan apakah produk yang dijualnya ini orisinil atau imitasi.
- Ada warna atau varian lain, Sis?
Pertanyaan ini banyak disampaikan kepada seller produk fashion dan produk kecantikan lainnya. Misalnya, buyer sering bertanya apakah produk pakaian yang dijual di toko online memiliki warna lain di luar yang ditampilkan dalam foto. Agar seller tidak repot menjawab pertanyaan semacam ini, ada baiknya foto semua warna atau varian produk ditampilkan di toko online.
- Tolong jelaskan spesifikasinya, dong!
Buyer sering mengajukan pertanyaan ini di saat seller tidak menjelaskan spesifikasi produk secara lengkap. Penting bagi seller untuk mencantumkan keterangan produk dengan detil agar buyer mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan sebelum membeli.
- Harga pas, nih?
Meski beberapa toko online mematok harga pas alias tidak bisa ditawar lagi, banyak seller yang sering memberikan kesempatan tawar-menawar dengan buyer, terutama saat seller berjualan di situs jual-beli online atau e-commerce. Cantumkanlah keterangan apakah harga yang dipatok memang sudah tidak bisa ditawar lagi atau masih bisa dinegosiasikan.
- Ada garansi?
Pertanyaan ini sering muncul ketika buyer hendak membeli produk elektronik beserta perlengkapannya dengan harga yang cenderung mahal. Buyer membutuhkan garansi apakah produk mahal yang dibelinya memang benar-benar tahan lama atau tidak. Ada baiknya seller memberikan garansi dalam selama jangka waktu tertentu setelah buyer membeli produknya.
- Ada jaminan cashback?
Karena tidak dapat menyentuh produk secara langsung, buyer khawatir kalau-kalau produk yang dibelinya rusak, tidak sesuai keinginan, atau tidak sesuai dengan foto yang dilihatnya di toko online. Menghadapi hal semacam ini, seller bisa memberikan jaminan uang kembali untuk mengutamakan keputasan pembeli.
- Bisa ditukar?
Senada dengan poin sebelumnya, buyer menginginkan adanya layanan untuk menukar produk seandainya barang yang diinginkannya tidak sesuai dengan keinginan. Pertanyaan semacam ini sering ditujukan kepada seller yang berbisnis pakaian, sepatu, atau kebutuhan sandang lainnya. Alasan buyer ingin menukarkan produk dengan yang lain biasanya karena ketidaksesuaian ukuran.
- Pengirimannya lama, nggak?
Buyer tidak dapat langsung memperoleh produk yang dibelinya saat itu juga. Inilah kekurangan bisnis online dibanding offline. Buyer sering bertanya, kapan produk yang dipesannya akan sampai. Seller perlu mencantumkan keterangan jangka waktu pengiriman ke berbagai daerah agar buyer dapat memperkirakan kapan pesanannya tiba.
- Berapa ongkir ke rumah saya?
Terkait poin sebelumnya, pertanyaan yang juga sering diajukan buyer adalah berapa besar biaya pengiriman yang perlu ditanggungnya. Ongkir atau ongkos kirim juga termasuk ke dalam hal yang dipertimbangkan buyer sebelum membeli. Jika ongkir terlalu besar, banyak buyer lebih memilih membeli langsung di toko offline.
- Beli banyak, dapat diskon, dong?
Tidak hanya dalam bisnis offline, pertanyaan ini juga muncul saat buyer membeli di toko online. Diskon atau potongan harga adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu buyer.
- Kalau mau beli bagian tertentu saja, bolehkah?
Pertanyaan ini sering diajukan kepada seller yang menjual produk perangkat atau paket, misalnya komputer dan ponsel. Ada buyer yang mencari onderdil tertentu saja tanpa perlu membeli satu paket ponsel baru, misalnya onderdil kabel data atau pengisi baterai (charger) saja.
- Ready stock?
Ketersediaan produk adalah sesuatu yang dipertimbangkan buyer sebelum membeli. Banyak buyer yang bertanya apakah produk ready stock atau harus dipesan terlebih dahulu. Jika harus memesan, tidak sedikit buyer yang kemudian mencari toko online lain yang ready stock.
- Minta pin BB dong, Sis!
Pertanyaan ini sering muncul di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Banyak seller yang memberikan keterangan “silakan tulis pesan melalui inbox untuk pemesanan”. Hal ini membuat buyer menanyakan kontak personal seller agar bisa berkomunikasi secara langsung. Buyer berpikir bahwa menghubungi seller via kontak personal akan lebih cepat ditanggapi dibanding via media sosial.
- Ada toko offline-nya, nggak?
Ada beberapa buyer yang memandang toko online sebagai referensi dalam mencari produk yang diinginkan. Ketika bertransaksi, buyer tipe ini lebih memilih dilakukan secara langsung. Buyer pun bertanya apakah seller memiliki toko offline yang bisa dikunjungi.
- Saya bisa jadi reseller, Gan?
Beberapa seller mempublikasikan bahwa mereka adalah pihak pertama atau first hand dari produk impor yang mereka jual. Karena bertindak sebagai pihak pertama, harga jual yang ditawarkan seller pun tergolong murah. Ini membuat buyer yang tadinya hanya berniat membeli mendapatkan ide untuk berbisnis ritel produk impor tersebut.
Apapun pertanyaan yang diajukan buyer, seller perlu responsif ketika menjawab. Jangan biarkan buyer menunggu terlalu lama sebab hal ini akan menyebabkan buyer mencari seller. Poin penting lainnya, tampilkan keterangan dan informasi produk secara lengkap dan jelas. Semakin detil seller menjelaskan produknya, semakin sedikit usaha dan waktu yang dikorbankan seller untuk menjawab pertanyaan buyer.
No comments:
Post a Comment