Friday, May 10, 2013

Kisah Telur dan Tempe Gosong


Suatu malam, ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu. Jam 7 malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi. Sayangnya karen mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong ! 

Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tdk bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sdh habis. Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yg pulang kerja pasti sdh sangat capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong. 

Luar biasa! Ayah dgn tenang menikmati dan memakan semua yg disiapkan ibu dgn tersenyum dan bahkan berkata,"Bu terima kasih ya!" Lalu ayah terus menanyakan kegiatan saya & adik di sekolah. Selesai makan ,masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telor & tempe yg gosong itu & satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan.

" Sayang , aku suka telor & tempe yg gosong " 
Sebelum tidur, saya pergi utk memberikan ciuman selamat tidur kpd ayah, saya bertanya " apakah ayah benar-benar menyukai telur & tempe gosong?" Ayah memeluk saya erat dg kedua lengannya & berkata, "Anakku, ibu sdh bekerja keras sepanjang hari & dia benar2 sdh capek, Jadi sepotong telor & tempe yg gosong tdk akan menyakiti siapa pun kok!" 

Ini pelajaran yg saya praktekkan di tahun2 berikutnya; "Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yg sangat penting utk menciptakan sebuah hubungan yg sehat, bertumbuh & abadi"
Ingatlah emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yg ada, jd selalu lah berpikir dewasa. 

Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya alasannya sendiri. Janganlah kita menjadi orang yang egois hanya mau dimengerti ,tapi tidak mau mengerti.
Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN . . . . . .

No comments:

Post a Comment