Sunday, June 2, 2013

Alasan Daging Tak Boleh Direndam dalam Air


Sebagian orang masih mencairkan daging beku dengan cara merendamnya dalam air. Bisa dibilang, cara ini keliru. Pahami alasannya.

Executive Chef Hotel Ciputra, Andriawan, membeberkan beberapa alasan mencairkan daging beku sebaiknya bukan direndam dalam air. Baginya, air akan ‘merusak’ daging.

"Dari segi higienitas, daging akan mudah terkontaminasi, ini terlihat dari perubahan warna daging menjadi pucat," katanya kepada Okezone di Jakarta, baru-baru ini.

Mungkin saja, Anda terlalu menganggapnya sepele walaupun mencairkan daging beku tetap memakai plastik sebagai bahan pelindungnya. "Daging beku sudah memiliki kepadatan suhu dingin yang berada pada titik tertinggi, kemudian Anda taruh ke dalam air yang tergenang, maka dari situlah reaksi keduanya akan berkontak langsung walaupun memakai kantong plastik khusus makanan. Dengan adanya kontak langsung itulah akan menarik titik segar daging yang berubah menjadi pucat," tambahnya.

Faktor kedua, adalah kandungan gizi dalam daging akan menghilang melalui air yang dipakai. Makanya, kerap kali air yang dipakai untuk mencairkan dingin menimbulkan kusam pada bagian atas air yang terlihat.

"Kandungan gizi pada daging dipaksa keluar, otomatis teksturnya jadi rusak. Belum lagi kelembapan daging menghilang," tambahnya.

Dengan memakai air sebagai media pencairan daging, itu berarti Anda telah pemaksaan agardaging cepat empuk. Chef Andriawan menjelaskan cara yang benar dalam mencairkan daging, dimana Anda harus menaruhnya di dalam wadah. Lalu, biarkan daging beku mencair dengan sendirinya.

"Proses pencairan pada daging yang alami akan mempertahankan juicy dari daging tidak akan terbuang, walaupun akan menimbulkan air di bagian bawah. Air yang muncul adalah karena suhu dingin yang mencair, sementara warna merah yang ada di dalam air bukanlah juicy,tetapi kotoran

No comments:

Post a Comment