Tuesday, June 25, 2013

Ekonomi Dunia Tegang, Buat Harga Emas Kembali Susut


Ketegangan ekonomi dan kekhawatiran keringnya likuiditas dunia dalam dua pekan terakhir tidak hanya menekan pasar saham global. Harga emas juga dilaporkan terus susut dalam dua hari terakhir. Tercatat, kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berada di level US$ 1.277,1 per ounce untuk pengiriman Agustus 2013. 

Sementara dilaporkan Goldman Sachs dan HSBC juga telah memangkas target harga emas sebagai akibat perbaikan ekonomi dunia yang belum jelas terlihat. HSBC bahkan mendiskon perkiraan harga emas menjadi US$1.396 per ounce dari sebelumnya US$1.542 per ounce. 

Bagi Goldman Sachs, sangat pantas harga emas dunia berada di level US$ 1.277 per ounce atau berkurang US$ 20. Investor memilih mencairkan dana meraka, yang sebelumnya tersimpan di logam mulai akibat ketidakstabilan ekonomi dunia serta ancamanan tingginya suku bunga. 

Goldman Sachs sekarang memperkirakan emas akan mengakhiri tahun ini di US$ 1.300 dolar per ounce, turun 9,4% dari perkiraan sebelumnya. Permintaan besar dari India, sebagai negara pengimpor emas tertinggi dunia, ternyata juga tidak mampu mengangkat kemilaunya. 

Pernyataan Gubernur The Fed, Ben Bernanke, yang akan membatasi pasokan dana murah dari bank sentral, menurut Analis Goldman Sachs akan semakin menenggelamkan emas dalam jangka pendek. 

"Kami perkiraan harga emas akan turun jauh lebih dalam usai melihat perkiraan ekomomi AS untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan kebijakan moneter yang kurang akomodatif," kata Analis. Meskipun ada harapan besar laju pelemahan emas akan tertahan oleh permintaan dari sektor ritel. Akankah berhasil? 

Sementara dari dalam negari, Harga emas logam mulia milik PT Antam Tbk hari ini, Selasa (25/6) juga kembali memerah. Perdagangan emas 1 gram di Logam Mulia kini Rp 498.000 per gram atau turun Rp 4.000 dibandingkan Senin kemarin. Sementara untuk satuan emas lebih besar seperti 2, 5, 10, 25, 50 gram harga per gramnya masing-masing Rp 478.000, Rp 469.000, Rp 464.000, Rp 461.000, dan Rp 460.000. (Op-WEP/guardian/businessinsider)

No comments:

Post a Comment