Sunday, April 14, 2013

Mayat Berjalan di Tanah Toraja


Fakta unik dan seru tentang penemuan mayat bisa berjalan ditanah toraja ini tentu saja membuat kita penasaran ingin mengetahui bagaimana ceritasebenarnya tentang cerita unik juga seram ini. Seprti dikutip dalam sebuah forum, memang benar tentang fakta unik Mayat Berjalan di Tanah Toraja ini terjadi disana.

Menurut sejarah ceritanya dulu dalam gua di desa Sillanang sejak 1905 telah ditemukan mayat manusia yang utuh, tidak busuk sampai sekarang. Mayat itu tidak dibalsem seperti yang dilakukan orang-orang Mesir Purba bahkan tidak diberi ramuan apapun. Tapi bisa tetap utuh mayat itu dan bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Menurut pendapat Tampubolon, kemungkinan ada semacam zat yang khasiatnya bisa mengawetkan mayat manusia. Lanjut lagi katanya andai saja ada ahli geologi dan kimia yang mau membuang waktu menyelidiki tempat itu, mungkin teka teki gua Sillanang tentang Mayat Berjalan ini dapat dipecahkan.
Di samping mayat yang anti busuk, juga ditemukan mayat manusia yang bisa berjalan diatas kedua kakinya, bagaikan orang hidup yang tidak kurang suatu apapun. Kalau mau dicari juga perbedaannya, ada, tapi tidak begitu terlihat. Konon menurut Tampubolon, sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak. WoooW Fakta Unik yang sangat menyeramkan




Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang yang hidup yang mengawalnya, sampai ketujuan akhir yaitu rumahnya sendiri…
Mengapa Mayat Berjalan?

Kurang lebih cerita yang terjadi adalah : Orang-orang Toradja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung dan banyak ceruk itu hanya dengan berjalan kaki. Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau yang semacamnya. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan mati selalu ada.

Supaya mayat tidak sampai ditinggal didaerah yang tidak dikenal (orang Toradja menghormati roh setiap orang yang meninggal) dan juga supaya ia tidak mengusahkan manusia lainnya (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus djenazah sepanjang perjalanan yang pastinya akan memakan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sejenis hipnotisme menurut istilah jaman sekarang, mayat diharuskan pulang berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya didalam rumahnya sendiri.

No comments:

Post a Comment