Wednesday, April 10, 2013

Surabaya Terancam Hujan Badai



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyatakan, kondisi Surabaya dalam dua hari ke depan berpotensi hujan lebat. Hal itu terjadi karena adanya tekanan rendah (low pressure) permukaan bumi. Kondisi tersebut berlangsung sejak beberapa hari terakhir. 

Tekanan rendah itu terjadi di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu. Di tengah periode, tekanan rendah tersebut juga terjadi di Samudra Hindia sebelah selatan Bali. Kondisi itu mengakibatkan hujan lebat disertai petir di sekitar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur. 

Berdasar pantauan radar, tekanan rendah kemarin mencapai 1.001 milibar (normalnya di atas 1.000 milibar). Bahkan, hari ini diperkirakan turun di kisaran 998 milibar. Hal itu terus berlangsung dalam dua hari ke depan. Parahnya, jika penurunan mencapai angka di bawah 900 milibar, terjadilah badai tropis. 


Prakirawan BMKG Juanda Rofiq Isa Mansur menjelaskan, badai tropis atau disebut typhoon cyclone merupakan pusaran angin kencang. Diameternya mencapai 200 kilometer per jam. Penyebabnya, tekanan udara di permukaan bumi menurun. Tekanan udara tersebut turun karena adanya panas yang sangat tinggi sehingga ada ruang di wilayah lain yang tekanan udaranya rendah. ""Akibatnya, tekanan di permukaan wilayah Indonesia yang begitu kuat berpindah ke wilayah yang lemah,"" jelasnya kemarin (9/4). 


Bersamaan itu, panas matahari membuat tingkat penguapan sangat tinggi. Uap tersebut berkumpul di udara dan membentuk gumpalan angin sehingga berpotensi menimbulkan hujan disertai angin kencang.
Dia mengimbau masyarakat agar waspada ketika badai tropis melanda wilayah Surabaya. Semua aspek akan meningkat drastis. Salah satunya, kecepatan angin yang mencapai di atas 45 kilometer per jam. ""Begitu juga hujan, potensi lebat disertai angin,"" katanya. 


Berdasar data di radar, intensitas hujan kemarin masih tahap sedang hingga lebat. Sedangkan kecepatan angin masih normal pada kisaran maksimal 35 kilometer per jam. Begitu juga suhu, antara 26-32 derajat Celsius. Potensi puting beliung rendah. 

Ketika hari ini tekanan terus menurun, kecepatan angin dan potensi hujan akan meningkat perlahan. Sebaliknya, suhu di permukaan bumi menurun. ""Masyarakat diimbau untuk lebih waspada,"" ucap dia. 


Dia juga meminta masyarakat di kawasan Jawa Timur bagian barat laut untuk berhati-hati. Hujan yang lebat sangat berpotensi mengakibatkan banjir. Misalnya, Tuban, daerah tapal kuda, termasuk kawasan Madura. ""Kawasan itu harus waspada dan siaga,"" jelas dia. 
Begitu juga transportasi darat. Terutama sepeda motor yang peka terhadap guncangan angin. Dalam kondisi kecepatan angin di atas 35 kilometer per jam, sepeda motor mulai goyang. Apalagi jika kecepatan mencapai di atas 45 kilometer per jam, tentu itu sangat berbahaya bagi pengendara. 


Pantauan BMKG Maritim Pelabuhan Tanjung Perak, kondisi laut hingga kemarin masih normal. Gelombang di sekitar pelabuhan maksimal 0,6 meter. Kemudian Selat Madura maksimal 1,3 meter dan Laut Jawa mencapai angka sama. Kecepatan angin berkisar 8-32 kilometer per jam. Suhu udara berkisar 26-33 derajat Celsius.

No comments:

Post a Comment